Bumi Aceh alias “Serambi Mekkah” Indonesia kembali diguncang gempa berkekuatan 7.2 SR (BMG) atau 7.7 SR (USGS) pada hari Rabu, 7 April 2010 pukul 05.15 WIB. Menurut laporan BMKG, pusat gempa berada di 2,30° LU dan 96,87 ° BT dengan pusat gempa sekitar 60 km tenggara Sinabang, Aceh, pada kedalaman 24 km.
Getaran gempa ini dirasakan didaerah yang dekat dengan sumber gempa yakni pesisir Barat Sumatera Utara dan Pulua Nias. Sementara beberapa wilayah yang berdekatan seperti Sumatera Barat dan Riau juga merasakan getaran gempa ini. Meski kekuatan gempa yang satu ini 100 x lebih kecil dari gempa 26 Desember 2004 lalu, tentu memori psikologis yang pahit dan trauma masih begitu melekat bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya (yg mengalami).
Gempa dengan kekuatan 8.9 SR (BMG) atau 9.3 SR (USGS) pernah meluluhlantakkan bumi Rencong dan Nias dengan menghabisi lebih 126.000 korban jiwa. Tidak hanya di Aceh dan Nias, berbagai wilayah seperti Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilangka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika ikut merasakan dampak gempa yang disusul Tsunami ini. Tercatat gempa dan tsunami Aceh 26 Desember 2004 merupakan gempa terbesar dalam 2 abad terakhir dan merupakan gempa dengan peringkat ke-5 dari segi jumlah korban jiwa yakni mencapai kurang lebih 230.000 jiwa
Kekuatan Gempa dan Frekuensi Statistiknya
Kekuatan Gempa | Dampak Gempa | Frequensi terjadi |
< style="line-height: 115%;" size="12pt"> | Gempa skala mikro, tidak terasa | +/- 8,000 per hari |
2.0-2.9 SR | Umumya tidak terasa | +/- 1,000 per hari |
3.0-3.9 SR | Sering terasa, tapi tidak menyebabkan kerusakan. | 49,000 per tahun |
4.0-4.9 SR | Beberapa benda (spt lampu) ikut bergetar, kerusakan dikit | 6,200 per tahun |
5.0-5.9 SR | Dpt menyebabkan kerusakan pd bangunan yg tdk tahan gempa, hanya mencakup area kecil | 800 per tahun |
6.0-6.9 SR | Dpt menyebabkan kerusakan pd bangunan radius 160 km | 120 per tahun |
7.0-7.9 SR | Dpt menyebabkan kerusakan parah pd area yg lebih luas. | 18 per tahun |
8.0-8.9 SR | Dpt menyebabkan kerusakan parah pd area ratusan km persegi. | 1 per tahun |
9.0-9.9 SR | Menghancurkan areal hingga lebih dari 1000 km.. | 1 per 20 tahun |
10.0+ SR | Belum pernah tercatat | ~ |
Dari tabal diatas, gempa merupakan fenomena alam yang biasa. Bisa dilihat bahwa gempa yang dapat menyebabkan kerusakan yang fatal (7-7.9 SR) terjadi sekitar 18 kali per tahun. Artinya hampir tiap bulan terjadi gempa yang cukup besar di bumi ini. Dari sini, gempa tidak jauh berbeda dengan fenomena alam yang lain seperti banjir, tanah longsor, badai/topan. Hanya saja, gejala gempa sulit dideteksi sejak dini pada suatu wilayah. Namun yang pasti adalah selama lempeng-lempeng bumi ikut berotasi dengan kecepatan 1675 km/jam, maka perubahan sedikit saja di permukaan bumi akan menimbulkan gempa tektonik, terlebih lempeng-lempeng bumi bergerak relatif 6-10 cm/tahun.
Komentar saya :
Dengan adanya pertanda dari hukum alam ini, maka berdoa seperti apapun juga, gempa pasti akan terjadi. Ini adalah fenomena alam yang pasti terjadi, selama bumi berotasi dan lempeng yang mengapung terus bergerak. Berdoa dan bersujud pada Tuhan agar tidak terjadi gempa sama gilanya meminta-minta Tuhan tidak menurunkan hujan, atau lebih ekstrimnya berdoa agar tidak mati.
Padahal, perubahan sedikit saja pada distribusi energi akan menyebabkan perbedaan suhu, pergerakan udara (angin), disparitas tekanan yang akhirya menyebabkan perubahan cuaca secara macroscale. Hujan deras atau angin kencang akan diikuti dengani banjir dan tanah longsor. Ini adalah fenomena alam. Begitu juga aktivitas matahari. Ini adalah fenomena alam pada umumnya, bukan kemurkaan Tuhan maka ..kita sebagai manusia harus menjaga linkungan sekitar dan banyak berserah diri kepada tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar